Rabu, 16 Agustus 2017

Market Brief: Asia Bergerak Melemah, Ganggu Potensi Penguatan IHSG

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Rabu (16/8) bergerak cenderung melemah melanjutkan tren pelemahan indeks saham Wall Street, di tengah penguatan dolar dan harga minyak pada pembukaan bursa Asia, mengiringi meredanya ketegangan di Semenanjung Korea.

Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,07%, didukung kenaikan harga saham energi sebesar 3,3% pada awal sesi, ketika harga saham sektor kesehatan, teknologi informasi, dan keuangan melemah. Namun penguatan indeks berbalik turun 0,40% (-23,18 poin) ke level 5.734,30 pada pukul 8:20 WIB

Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang juga turun 0,05% (-9,28 poin) di posisi 19.744,03, setelah dibuka melemah tipis 0,03%, tertekan penurunan harga saham otomotif yang diimbang kenaikan harga saham sektor teknologi. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka melaju 0,67% dan berlanjut naik 0,60% menjadi 2.348,28.

Melawan tekanan pelemahan Asia, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka naik 0,23% (63,85 poin) di level 27.238,81 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China bergerak turun 0,12% ke level 3.247,40.

Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dihadapkan pada tren kecenderungan kenaikan indeks di bursa saham global dan regional, setelah berhassil bermanuver di zona hijuan sepanjang sesi perdagangan saham kemarin, dan ditutup melaju 0,58 persen. Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini masih berpotensi menguat di tengah tekanan koreksi wajar yang masih berlangsung. Secara teknikal, pergerakan indeks masih mendukung untuk melanjutkan potensi bullish.

Tim Riset Indo Premier berpendapat, bervariasinya indeks di bursa saham Wall Street di tengah pelemahan pada harga komoditas, diprediksi membawa indeks harga saham gabungan bergerak bervariasi cenderung menguat. IHSG diperkirakan berada pada rentang support di level 5.805 dengan resistance di 5.865. Pergerakan aliran dana investor asing masih mendominasi pergerakan IHSG.

Beberapa saham yang bisa dicermati antara lain: ITMG [ITMG 20,425 475 (+2,4%)] (Spec Buy, TP: Rp20.925, Support: Rp19.975), TBIG [TBIG 6,850 200 (+3,0%)] (Spec Buy, TP: Rp6.950, Support: Rp6.750), MAPI [MAPI 6,550 0 (+0,0%)] (BoW, Resist: Rp6.675, Support: Rp6.425), JPFA [JPFA 1,180 40 (+3,5%)] (Spec Buy, TP: Rp1.210, Support: Rp1.150).

Amerika Serikat dan Eropa

Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir cenderung melemah tertekan penurunan tajam indeks saham sektor ritel, mengimbangi rilis data penjualan ritel AS yang menguat. Sektor konsumer pada indeks S&P 500 ditutup melemah 0,9% dan indeks ritel S&P 500 turun 1,6%. Sebaliknya, rilis data penjualan ritel AS periode Juli mencatat kenaikan 0,6%, melebihi ekspektasi kenaikan 0,4%, terbesar dalam tujuh bulan terakhir didorong oleh pembelian kendaraan bermotor dan juga pengeluaran tersier. Investor menunggu kelanjutan rencana reformasi pajak AS, setelah meredanya ketegangan politik AS-Korea Utara. Indeks manufaktur The Empire State periode Agustus naik menjadi 25,2, dari 9,8 pada Juli lalu.

Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,02% (5,28 poin) menjadi 21.998,99.
Standard & Poor’s 500 melemah 0,05% (-1,23 poin) di posisi 2.464,61.
Nasdaq Composite turun 0 ,11% (-7,22 poin) ke level 6.333,01.

Harga ETF saham Indonesia (EIDO) di New York Stocks Exchange, turun 0,15% menjadi US$26,78.

Bursa saham utama Eropa tadi malam berakhir menguat, menyambut meredanya ketegangan geopolitik di Semananjung Korea, di tengah penurunan harga minyak. Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,09% ke level 375,50, dipimpin oleh kenaikan harga saham sektor sektor perjalanan dan liburan yang menguat 0,8%. Saham Lufthansa dan Easyjet masing-masing melonjak 4,7% dan 4%, setelah terlibat dalam rencana pembelian Air Berlin. Kenaikan harga saham sektor kesehatan dan perbankan juga mendorong kenaikan indeks Stoxx. Data Thomson Reuters menunjukkan, laba emiten di Eropa di kuartal kedua diperkirakan tumbuh 15% dan pendapatan diperkirakan akan meningkat 4%, dibanding periode yang sama tahun lalu.

FTSE 100 London naik 0,41% (29,96 poin) ke level 7.383,85.
DAX 30 Frankfurt bertambah 0,10% (11,92 poin) menjadi 12.177,04.
CAC 40 Paris menguat 0,36% (18,58 poin) di posisi 5.140,25.

Nilai Tukar Dolar AS

Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York, pagi tadi ditutup menguat didukung rilis data penjualan ritel AS yang melebihi estimasi. Estimasi awal untuk penjualan ritel dan jasa makanan AS sepanjang Juli mencapai US$478,9 miliar, naik 0,6 persen dari bulan sebelumnya, dan lebih tinggi dari proyeksi kenaikan 0,4 persen. Kenaikan tersebut dinilai menguatkan kembali rencana Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga jelang akhir tahun nanti. Indeks Dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang negara maju, naik 0,47 persen menjadi 93,853. Penguatan indeks dolar juga didukung penurunan poundsterling setelah rilis data inflasi Inggris yang lebih rendah dari perkiraan.

Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1737

0.0002

+0.02%

6:39 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2869

0.00

0.00%

6:39 PM

Yen (USD-JPY)

110.61

-0.0600

-0.05%

6:39 PM

Yuan (USD-CNY)

6.6855

0.0143

+0.21%

11:28 AM

Rupiah (USD-IDR)

13,361.00

12.00

+0.09%

4:58 AM

Sumber : Bloomberg.com, 15/8/2017 (ET)

Komoditas

Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi tadi bergerak berlawanan arah, terpengaruh oleh penguatan dolar dan sinyal melambatnya permintaan minyak di China, yang diimbangi dengan perkiraan penurunan persediaaan BBM AS. Operasi kilang minyak China sepanjang Juli lalu berada di level harian terendah sejak September lalu, turun lebih besar dari perkiraan. Survei analis Reuters memperkirakan stok minyak mentah AS sepanjang pekan akan turun untuk pekan ke tujuh berturut-turut, bersamaan dengan kemungkinan penurunan persediaan BBM AS.

Harga minyak WTI untuk pengiriman September, turun 4 sen menjadi US$47,55.
Harga minyak Brent untuk pengiriman Oktober naik  16 sen menjadi US$50,89 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi juga berakhir melemah, melanjutkan penurunan sejak awal pekan, seiring meredanya ketegangan politik AS-Korut, dan tertekan oleh rilis data penjualan ritel dan manufaktur AS yang lebih baik dari perkiraan. Penjualan ritel nasional AS periode Juli tumbuh 0,6 persen, tertinggi sepanjang tahu ini, melampaui perkiraan kenaikan 0,4 persen. Indeks manufaktur The Fed New York melonjak 15 poin menjadi 25,2, tertinggi dalam hampir tiga tahun. Penguatan dolar ikut menekan harga emas.

Harga emas untuk pengiriman Desember turun US$10,7 (0,83%) menjadi US$1.279,70 per ounce.
Harga emas di pasar spot turun 0,75% menjadi US$1.272,30 per ounce.
(AFP, CNBC, Reuters)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar