Kamis, 24 Agustus 2017

Market Brief: Asia Bergerak Naik, Potensi Laju IHSG Masih Rentan Terkoreksi

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Kamis (24/8), bergerak menguat setelah dibuka cenderung melemah terpengaruh tren penurunan indeks di bursa saham Wall Street dan Eropa, yang terbebani oleh ancamangovernment shutdown AS, di tengah menguatnya harga minyak.

Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan pelemahaan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,04% tertekan penurunan harga saham sektor utilitas dan keuangan. Pergerakan indeks berbalik menguat 0,12% (6,64 poin) ke posisi 5.743,80 pada pukul 8:15 WIB.

Pada jam yang sama, indeks Nikkei 225, Jepang bergulir melemah 0,24% (-46,95 poin), setelah dibuka turun 0,26% terpengaruh oleh penguatan yen terhadap dolar AS. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka menguat 0,17%, dan berlanjut melaju 0,44% ke level 2.376,79.

Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka melejit 0,88% ke level 27.642,23, pada pukul 8:35 WIB, setelah kemarin gagal beroperasi karena hantaman topan Hato. Indeks Shanghai Composite, China cenderung mendatar di kisaran level 3.287,96.

Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ii dihadapkan pada kecenderungen penurunan indeks di bursa gloabl dan regional, setelah berhasil berjaya di zona hijau sepanjang sesi perdagangan kemarin, melesat 0,57% dan ditutup dengan memcatatkan rekor baru, di atas level 5.910. Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini masih berada di jaluruptrend ditopang fundamental ekonomi yang solid, kendati masih minim capital inflow. Namun secara teknikal, sejumlah indikator memperlihatkan pergerakan indeks yang masih cenderung konsolidatif, dengan sinyal koreksi di area jenuh beli.

Tim Riset Indo Premier berpendapat, melemahnya indeks di bursa saham Wall Street di tengah kenaikan harga minyak mentah dan komoditas lainnya, diprediksi membawa indeks harga saham gabungan bergerak menguat. IHSG diperkirakan berada pada rentang support di level 5.890 dengan resistance di 5.940. Pergerakan aliran dana investor asing masih mendominasi pergerakan IHSG.

Beberapa saham yang bisa dicermati antara lain: ISAT [ISAT 6,575 25 (+0,4%)] (Spec Buy, TP: Rp6.650, Support: Rp6.425), ICBP [ICBP 8,675 -50 (-0,6%)] (SoS, TP: Rp8.800, Support: Rp8.650), MAPI [MAPI 6,750 -125 (-1,8%)] (SELL, Resist: Rp7.000, Support: Rp6.750), INCO [INCO 3,050 70 (+2,3%)] (BoW, Resist: Rp3.120, Support: Rp2.840).

Amerika Serikat dan Eropa

Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir dengan membukukan pelemahan, setelah keluarnya ancaman Presiden AS Donald Trump untuk menutup pemerintahan (government shutdown). Trump menghendaki agar Kongres segera menaikkan plafon utang federal demi mendanai pembangunan tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko. Fitch Ratings mengatakan kegagalan menaikkan plafon utang federal pada waktu yang tepat bisa berimplikasi negatif pada sovereign rating AS. Kegaduhan di Washington mengganggu investor yang tengah menunggu pidato pimpinan Federal Reserve dalam simposium bank sentral di Jackson Hole, Wyoming.

Dow Jones Industrial Average turun 0,40% (-87,80 poin) ke level 21.812,09. 
Standard&Poor’s 500 menyusut 0,35% (-8,47 poin) menjadi 2.444,04.
Nasdaq Composite berkurang 0,30% (-19,07 poin) ke posisi 6.278,41.

Harga ETF saham Indonesia (EIDO) di New York Stocks Exchange naik 0,48% menjadi US$27,36.

Bursa saham utama Eropa tadi malam juga berakhir turun, terbebani oleh kejatuhan harga saham emiten media. Indeks Stoxx Europe 600 melorot 0,5% terseret kejatuhan harga saham grup periklanan terbesar di dunia, WWP, sebesar 10,9%. Fokus investor tertuju pada simposium bank sentral di Jackson Hole yang diharapakan akanmemberi arah kebijakan moneter global. Pasar tidak mengapresiasi hasil survei PMI bisnis manufaktur zona Eropa periode Agustus yang mengalami pertumbuhan bulanan terbaik dalam enam setengah tahun terakhir. Data Thomson Reuters menyebutkan, laporan laba emiten Stoxx 600 akan tumbuh 15,3% pada kuartal kedua (year-on-year). Sembilan dari 10 sektor diperkirakan akan mengalami perbaikan laba, dipimpin oleh sektor energi sebesar 47,8%.

FTSE 100 London berakhir mendatar di kisaran level 7.382,65..
DAX 30 Frankfurt melorot 0,45% (-55,04 poin) ke level 12.174,30.
CAC 40 Paris turun 0,32% (-16,47 poin) menjadi 5.115,39.

Nilai Tukar Dolar AS

Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York, pagi tadi dututup melemah tertekan oleh ancaman Trump tentang kemungkinan government shutdown, dan kemungkinan mengakhiri keikutsertaan AS dalam Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Dolar juga tertekan oleh penguatan euro  sebesar 0,5% setelah data PMI Jerman dan Prancis periode Agustus memperlihatkan pertumbuhan yang mengesankan. Indeks Dolar AS, yang mengukur kurs greenback terhadap enam mata uang negara maju, turun 0,43 persen menjadi 93,147.

Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

CurrencyValueChange% ChangeTime (ET)
Euro (EUR-USD)1.18110.0004+0.03%6:41 PM
Poundsterling (GBP-USD)1.28000.00000.00%6:40 PM
Yen (USD-JPY)108.91-0.1300-0.12%6:41 PM
Yuan (USD-CNY)6.659-0.0034-0.05%11:29 AM
Rupiah (USD-IDR)13,358.5014.50+0.11%4:59 AM
Sumber : Bloomberg.com,  23/8/2017 (ET)

Komoditas 

Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga dini hari tadi bergerak menguat, ditopang oleh rilis data persediaan minyak AS yang menurun selama delapan pekan berturut-turut, dan pelemahan dolar AS. Data Badan Informasi Energi menyebutkan, persediaan minyak mentah AS hingga akhir pekan lalu turun 3,3 juta barel menjadi 463,2 juta, atau sekitar 6,0 persen di bawah level tahun lalu. Stok minyak mentah di pelbuhan pengiriman Cushing, Oklahoma, juga turun sebesar 503.000 barel, persediaan BBM bensin turun 1,2 juta barel, lebih tinggi dari ekspektasi penurunan sebesar 643.000 barel. Potensi terbentuknya badai topan di tenggara Texas ikut mendongkrak harga minyak, 

Harga minyak WTI untuk penyerahan Oktober, naik 58 sen (1,1%) menjadi US$48,41 per barel.
Harga minyak Brent untuk pengiriman Oktober, naik 69 sen (1,3%) menjadi US$52,56 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi juga berakhir menguaat, kembali ke teritori positif, didukung oleh pelemahan dolar AS akibat kegaduhan politik di sekitar Gedung Putih. Para trader dan investor agak menahan diri menjelang simposium kebijakan ekonomi tiga hari para petinggi bank sentral global di Jackson Hole, Wyoming, yang dimulai Kamis ini.

Harga emas untuk pengiriman Desember naik US$3,7 (0,29%) menjadi US$1.294,7 per ounce.
Harga emas di pasar spot naik 0,44% menjadi US$1.289,90 per ounce. 
(AFP, CNBC, Reuters)

www.ipotnews.com
https://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Market_Brief__Asia_Bergerak_Naik__Potensi_Laju_IHSG_Masih_Rentan_Terkoreksi&level2=newsandopinion&id=5109118&img=level1_topnews_2&urlImage=ihsg-banjamasin%20post.jpg#.WZ424NR94_5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar