Senin, 21 Agustus 2017

Market Brief: Asia Dibuka Melemah, Adang Potensi Penguatan Terbatas IHSG

Ipotnews - Awali pekan ini, Senin (21/8), bursa saham Asia serempak dibuka melemah, terpengaruh oleh perkembangan politik di Washington, dan dimulainya latihan militer AS-Korea Selatan, melanjutkan tren penurunan indeks di bursa AS dan Eropa akhir pekan lalu.

Perdagangan sahaam hari ini dibuka dengan mencatatkan kejatuhan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,60%, dipimpin kejatuhan indeks sektor kesejatan dan utilitas. Indeks sektor keuangananjlok 0,76%. Penurunan indeks berlanjut melorot 0,63% (-36,21 poin) ke level 5.710,90 pada pukul 8:15 WIB.

Pada jam yang sama indeks Nikkei 225 Jepang bergerak turun 0,13% (-26,26 poin) di posisi 19.444,15, setelah dibuka melemah 0,12% tertekan kejatuhan harga saham otomotif dan teknologi. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka melemah 0,07%, dan berlanjut menyusut 0,08% menjadi 3.268,72.

Berusaha membalik tren pelemahan Asia, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka naik 0,20% menjadi 27.100,63 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China juga menguat 0,18% di posisi 3.274,58.

Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dihadapkan pada tren pelemahhan indeks di bursa saham global dan regional, setelah pekan lalu berhasil keluar dari tekanan pelemahan di tengah tren pelemahan indeks di zona Asia, ditutup menguat tipis 0,03%. Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini masih akan diwarnai dengan tekanan pelemahaan indeks di tengah minimnya capital inflow, kendati tetap berupaya untuk mencetak rekor tertinggi baru. Secara teknikal, beberapa indikator menunjukkan pergerakan indekks menuju area overbought. Namun masih ada peluang cukup besar untuk melakukan pengujian resistanceharga tertinggi meskipun dengan range pergerakan terbatas.

Tim Riset Indo Premier berpendapat, melemahnya indeks di bursa saham Wall Street di tengah penguatan pada harga minyak mentah dan komoditas dunia diprediksi membawa indeks harga saham gabungan bergerak bervariasi cenderung melemah. IHSG diperkirakan bergerak pada rentang support di level 5.850 dengan resistance di 5.930. Pergerakan aliran dana investor asing masih mendominasi pergerakan IHSG.

Beberapa saham yang bisa dicermati antara lain: TINS [TINS 815 15 (+1,9%)] (Spec Buy, TP: Rp835, Support: Rp795), ASII [ASII 7,900 50 (+0,6%)] (Spec Buy, TP: Rp7.975, Support: Rp7.825), GGRM [GGRM 74,000 3050 (+4,3%)] (Spec Buy, TP: Rp76.500, Support: Rp71.500) CTRA [CTRA 1,215 -5 (-0,4%)] (SoS, TP: Rp1.250, Support: Rp1.175).

Amerika Serikat dan Eropa

Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah, setelah salah satu penasihat utama Presi den Donald Trump, Steve Bannon, mengundurkan diri yang diwarnai dengan perseturuan para penasehat Trump. Indeks Dow Jones mengalami penurunan terbesar dalam tiga bulan. Namun pengamat mengatakan pengunduran Bannon positif bagi market, karena m emperkuat anggota tim yang lebih pro pasar. Namun di pihak lain menunjukkan ketidakstabilan tim penyokong kebijakan Trump, ketika semakin banyak anggota parlemen yang berpaling dari Trump.

Dow Jones Industrial Average melorot 0,35% (-76,22) ke level 21.674,51.
Standard&Poor’s 500 turun 0,18% (-4,46 poin) berakhir di 2.425,55.
Nasdaq Composite melemah 0,009% (-5,39 poin) di posisi 6.216,53.

Harga ETF saham Indonesia (EIDO) di New York Stocks Exchange naik 1,01% menjadi US$27,11.

Bursa saham utama Eropa akhir pekan lalu juga berakhir di zona merah, tertekan oleh sentimen negatif pasca serangan teroris di Barcelona, Spanyol. Indeks Stoxx 600 mrosot 0,71%, kendati masih berhasil mencatatkan kenaikan 0,55% dibanding pekan sebelumnya. Semua sektor berlabih di teritori negatif, dipimpin kejatuhan harga saham sektor penerbangan dan wisata, sebesar 1,46%.

FTSE 100 London anjlok 0,86% (-63,89 poin) ke level 7.323,98.
DAX 30 Frankfurt turun 0,31% (-38,27 poin) menjadi 12.165,19.
CAC 40 Paris melorot 0,64% (-32,70 poin) ke posisi 5.114,15.

Nilai Tukar Dolar AS

Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York, akhir pekan lalu juga turun terpengaruh oleh sentimen negatif akibat kericuhan di seputar Trump akibat pernyataannya yang kontroversial. Investor keluar dari mata uang save heavens namun belum mampu mendongkrak dolar AS. Indeks sentimen konsuumen versi University of Michigan periode Agustus naik menjadi 97,6, lebh tinggi dari perkiraan sebesar 94, dan lebih baik dibanding Juli sebesar 93,4. Indeks dolar AS yang mengukur kurs greenback terhadap enam mata uang negara maju turun 0,20% menjadi 93.434, namun secara keseluruhan indeks dolar menguat 0,35% dibanding pekan sebelumnya.

Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot


CurrencyValueChange% Change
Euro (EUR-USD)1.17610.0038+0.32%
Poundsterling (GBP-USD)1.28700.0002+0.02%
Yen (USD-JPY)109.18-0.39-0.36%
Yuan (USD-CNY)6.6704-0.0051-0.08%
Rupiah (USD-IDR)13,362.004.00+0.03%
Sumber : Bloomberg.com, 18/8/2017 (ET)

Komoditas 

Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges akhir pekan lalu ditutup menguat, melonjak sekitar 3% merespon laporan yang belum dikonfirmasi mengenai penghentian salah satu unit kilang minyak Exxon Mobil Corp., Baytown, terbesar di AS.Harga minyak sempat melemah pada awal sesi perdagangan, tertekan oleh produksi minyak AS yang mencapai level tertinggi sejak Juli 2015. Baker Hughes melaporkan penurunan mingguan jumlah rig pengeboran AS aktif turun 5 unit menjadi 763. Ekspor minyak Nigeria diperkirakan turun menjadi 1,72 juta barel per hari pada bulan Oktober mendatang. Pelemahan dolar AS ikut mendongkrak harga minyak.

Harga minyak WTI untuk pengiriman September naik US$1,42 (3,02%) menjadi US$48,51 per barel.
Harga minyak Brent untuk penyerahan Oktober naik US$1,69 (3,3%) menjadi US$52,72 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange akhir pekan lalu ditutup melemah, gagal mempertahankan harga yang sempat menembus US$1.300 per ounce pada sesi awal perdagangan. Serangan teroris di Barcelona, Spanyol dan ketidakpastian agenda ekonomi Presiden Donald Trump telah memicu permintaan terhadap aset-aset "safe-heaven" dan mendorong harga emas. Penurunan indeks dolar dan indeks saham Wall Street, gagal membawa harga emas di zona hijau. Aksi ambil untung juga berperan dalam penurunan emas

Harga emas untuk pengiriman Desember turun 80 sen (-0,06%) menjadi US$1.291,60 per ounce.
Harga emas di pasar spot bergerak mendatar di kisaran US$1.288,06 per ounce.
 (AFP, CNBC, Reuters)


www.ipotnews.com
https://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Market_Brief__Asia_Dibuka_Melemah__Adang_Potensi_Penguatan_Terbatas_IHSG&level2=newsandopinion&id=5103004&img=level1_topnews_1&urlImage=ihsg-em-bisnis.jpg#.WZoy7NR94_4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar