Senin, 14 Agustus 2017

Market Brief: Asia Variatif, IHSG Konsolidasi Mencoba Balik Ara

Ipotnews - Awali pekan ini, Senin (14/8), bursa saham Asia dibuka cenderung menguat, di tengah perhatian pasar pada perkembangan ketegangan geopilitik di Semenanjung Korea, dan penantian pada rilis data outout industri dan penjualan ritel China.

Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,32 persen, didukung oleh kenaikan indeks saham sektor teknologi informasi, industri dan konsumsi. Penguatan indeks berlanjut naik 0,30% (16,86 poin) menjadi 5.710,00 pada pukul 8:00 WIB.

Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, merosot 1,10% (-216,17 poin) ke level 19.513,57 , setelah dibuka anjlok 0,97% kendati rilis data PDB Jepang kuartal kedua menunjukkan kenaikan 4%, di luar ekspektasi, diwarnai kekhawatiran investor terhadap peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea melaju 0,56%, dan berlanjut menguat 0,44% ke posisi 2.329,92.

Lanjutkan tren kenaikan Asia, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka melesat mencapai 0,77% ke level 27.091,77 pada pukul 8:40 WIB. Namun indeks Shanghai Composite, China bergerak melemah 0,08% di posisi 3.206,04.

Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka dengan dihadapkan pada bervariasinya pergerakan indeks di bursa saham global dan regional, setelah terbenam di zona merah sepanjang sesi perdagangan akhir pekan lalu dan ditutup melorot 1,03 persen. Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan indeks hari ini masih akan berada di rentang konsolidasi mencoba berbalik arah jelang rilis data BPS besok. Secara teknikal, beberapa indikator menunjukkan keberadaan indeks di area positif, dengan potensi koreksi di area jenuh beli. 

Amerika Serikat dan Eropa

Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, didorong oleh lonjakan harga saham di sektor teknologi sebesar 0,75 persen, terpengaruh oleh rilis data inflasi AS terbaru yang lebih lemah dari perkiraan. Indeks Harga Konsumen (IHK) perkotaan AS periode Juli naik 0,1 persen, lebih rendah dari konsensus pasar sebesar 0,2 persen. Data inflasi yang lemah menurunkan ekpektasi akan percepatan kenaikan suku bunga Federal Reserve. Indikator FedWatch CME Group terbaru menunjukkan hanya 38 persen investor yang memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga sebelum akhir tahun ini, turun dari sekitar 45 persen. Laju indeks tertahan oleh panasnya ketegangan politik AS-Korea Utara.

Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,07% (14,31 poin) di posisi 21.858,32.
Standard&Poor’s 500 menguat 0,13% (3,11 poin) menjadi 2.441,32.
Nasdaq Composite melaju 0,64% (39,68 poin) ke level 6.256,56.

Harga ETF saham Indonesia (EIDO) di New York Stocks Exchange naik 0,76% menjadi US$26,65.

Bursa saham utama Eropa akhir pekan lalu ditutup cenderung melorot tajam  dengan hanya menyisakan indeks DAX 30 Jerman diposisi stagnan. Namun secara keseluruhan indeks saham Eropa pada pekan lalu, membukukan penurunan terburuk sepanjang pekan, tertekan oleh meningkatnya ketegangan geopolitik AS-Korea Utara. Indeks Stoxx 600, rontok lebih dari 1 persen dengan mencatatkan hampir semua sektor di teritori negatif, terporosok 2,6 persen dibanding level penutupun sepekan sebelumnya. Harga saham sektor minyak dan gas, telekomunikasi dan pertambangan dasar, memimpin kejatuhan indeks.

FTSE 100 London anjlok 1,08% (-19,98 poin) ken level 7.309,96..
DAX 30 Frankfurt beregrak mendatar di posisi 12.014,06.
CAC 40 Paris merosot 1,06% (-54,31 poin) ke posisi 5.060,92

Nilai Tukar Dolar AS

Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York, akhir pekan lalu ditutup melemah, tetekan oleh rilis indikator inflasi AS periode Juli yang lebih rendah dari perkiraan, sehingga menekan ekspektasi pasar akan kemungkikan kenaikan seuku bunga The Fed hingga akhir tahun ini. Indeks dolar AS, yang mengukur kurs greenback terhadap enam mata uang negara maju turun 0,36 persenn menjadi 93,069.

Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot


CurrencyValueChange% Change
Euro (EUR-USD)1.18210.0049+0.42%
Poundsterling (GBP-USD)1.30140.0037+0.29%
Yen (USD-JPY)109.19-0.01-0.01%
Yuan (USD-CNY)6.66360.0166+0.25%
Rupiah (USD-IDR)13,360.5027.50+0.21%
Sumber : Bloomberg.com, 11/8/2017 (ET)

Komoditas 

Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges akhir pekan lalu ditutup menguat tipis, ditopang oleh melemahanya dolar AS. Namun secara keseluruhan, harga minyak berada di bawah tekanan selama seminggu penuh, membukukan penurunan harga mingguan kedua berturut-turut karena kelebihan pasokan global masih berlanjut. Nilai kontrak pembelian minyak pekan ini turun sebesar 1,5 persen.

Harga minyak WTI untuk pengiriman September naik 23 sen menjadi US$48,82 dolar AS per barel.
Harga minyak Brent untuk penyerahan Oktober naik 20 sen menjadi US$52,10 dolar AS per barel..

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange akhir pekan lalu ditutup menguat dengan membukukan kenaikan empat harii berturut-turut. Investor memburu emas sebagai safe havens di tengah meningkatnya ketegangan Washington-Pyongyang. Indeks harga konsumen AS periode Juli yang naik lebih rendah dari perkiraan ikut mendukung harga emas, menekan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed.

Harga emas untuk pengiriman Desember, naik US$3,9 (0,3%) menjadi US$1.294 per ounce.
Harga emas di pasaar spot naik 0,28% menjadi US$1.289,63 per ounce.
(AFP, CNBC, Reuters)

www.IPOTNEWS.com
https://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Market_Brief__Asia_Variatif__IHSG_Konsolidasi_Mencoba_Balik_Arah&level2=newsandopinion&id=5094671&img=level1_topnews_1&urlImage=ihsg-n-bisnis.jpg#.WZD5BdR94_4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar