Selasa, 15 Agustus 2017

Market Brief: Global-Regional Melaju Pesat, IHSG Berpeluang Lanjutkan Reli

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Selasa (15/8) serempak dibuka melaju kencang, melanjutkan tren kenaikan tajam indeks di bursa saham Wall Street dan Eropa, seiring meredanya ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea. Indeks dolar AS menguat, namun harga minyak melemah.

Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,62%, dipimpin oleh kenaikan harga ssaham sektor kesehatan dan investassi real estate. Indeks sektor keuangan naik 0,62%, jelang rilis keputusan rapat kebijakan Reserve Bank of Australia hari ini. Penguatan indeks berlanjut melaju 0,70% (40,49 poin) ke level 5.770,80 pada pukul 8:15 WIB.

Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak melesat 1,25% (244,85 poin) ke posisi 19.781,95, setelah dibuka melaju 0,96%, diwarnai penguatan dolar AS terhadap yen. Bursa saham Korea Selatan dan India hari tutup, merayakan hari libur nasional.

Lanjutkan tren kenaikan regional, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka naik 0,44% ke level 27.371,25 pada pukul 8:35 WIB. Tapi indeks Shanghai Composite, China melemah 0,07% di posisi 3.235,34.

Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dihadapkan pada tren pengauatan indeks di bursa saham global dan regional, setelah berjaya di zona hijau sepanjang sesi perdagangan kemarin dan ditutup melaju 0,61 persen. Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini berpotensi melanjutkan penguatan, pasca tekanan jual akhir pekan lalu. Secara teknikal, sejumlah indikator mengindikasikan adanya potensi bullish continuation selama support level masih terjaga dengan baik.

Amerika Serikat dan Eropa

Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir menguat, seiring menurunnya kekhawatiran terhadao konflik AS-Korea Utara yang mulai mereda. Harga saham sektor teknologi menjadi pendorong  terbesar kenaikan indeks, didukung oleh pernyataan beberapa pejabat keamanan AS yang memberi isyarat kuat bahwa perang tidak akan pecah di Semenanjung Korea. Laporan Reuters menyebutkan, media pemerintah Korut mengutip Kim Jong Un yang menyatakan akan mempelajari aksi yang akan diambil AS, sebelum mengambil keputusan lebih lanjut. Pernyataan kedua pihak, menghentikan arus keluar modal dari pasar saham global senilai hampir US$1 triliun.

Dow Jones Industrial Average melaju 0,62% (135,39 poin) ke level 21.993,71.
Standard&Poor’s 500 melesat 1,00% (24,52 poin) ke posisi 2.465,84.
Nasdaq Composite melambung 1,34% (83,68 poin) menjadi 6.340,23.

Harga ETF saham Indonesia (EIDO) di New York Stocks Exchange naik 0,64% menjadi US$26,82.

Bursa saham utama Eropa tadi malam juga berakhir menguat di tengah melemahnya euro dan meredanya konflik di Semenanjung Korea yang mendorong kenaikan harga saham. Indeks Stoxx Europe 600 naik 1,08% ke level 376,16, dengan mencatatkan semua sektor di teritori positif, dipimpin oleh kenaikan harga saham keuangan, otomotif dan makanan-minuman. Rilis data Eurostat menunjukkan produksi industri di zona euro periode Juni turun 0,6%, lebih rendah dari perkiraan penurunan sebesar 0,5%. Namun masih lebih tinggi 2,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

FTSE 100 London melaju 0,60% (43,93 poin) menjadi 7.353,89.
DAX 30 Frankfurt melambung 1,26% (151,06 poin) ke level 12.165,12.
CAC 40 Paris melesat 1,20% (60,75 poin) ke posisi 5.121,67.

Nilai Tukar Dolar AS

Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York, pagi tadi berakhir menguat, seiring menghilangnya pernyataan saling ancam Washington-Pyongyang. Mengalirnya kembali modal ke bursa saham AS, ikut mendongkrak indeks dolar. Pernyataan Presiden Gederal Reserve New York, bahwa bukan tanpa alasan untuk berpikir bahwa bank sentral akan mulai mengurangi asetnya senilai US$4,2 triliun pada September mendatang dan kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini, memperkuat kenaikan dolar. Indeks Dollar AS, yang mengukur kurs greenback terhadap enam mata uang negara maju, naik 0,37 persen menjadi 93,411.

Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1780

0.00

0.00%

6:41 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2963

-0.0001

-0.01%

6:41 PM

Yen (USD-JPY)

109.72

0.09

+0.08%

6:41 PM

Yuan (USD-CNY)

6.6712

0.0076

+0.11%

11:25 AM

Rupiah (USD-IDR)

13,349.00

-11.50

-0.09%

4:59 AM

Sumber : Bloomberg.com, 14/8/2017 (ET)

Komoditas

Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi tadi bergerak melemah, turun hingga lebih 2 persen, tertekan oleh penguatan indeks dolar. Kekhawatiran investor terhadap kelebihan pasokan minyak mentah global dan melemahnya data permintaan domestik China, ikut menekan harga minyak. Kilang minyak China pada Juli lalu mengolah minyak mentah sebanyak 10,71 juta barel per hari, turun sekitar 500.000 bph dari Juni lalu, terendeh sejak September 2016. Akssi mogokk pekerja di terminal ekspor minyak Libya, sedikit meredam kejatuhan harga minyak.

Harga minyak WTI untuk pengiriman September, turun US$1,23 (-2,5%) menjadi US$47,59 per barel.
Harga minyak Brent untuk penyerahan Oktober, turun US$1,37 (2,6%) menjadi US$50,73 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi ditutup melemah, seiring menurunnya minat memburu aset sfae havens, dan meredanya ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea yang mendongkrak indeks dolar. Sejumlah pejabat tinggi AS akhir pekan lalu silih berganti memberikan pernyataan yang meredam kekhawatiran akan kemungkinan pecahnya perang melawan Korea Utara. Namun perayaan Hari Kemerdekaan Korea Utara hari ini, berpotensi memunculkan retorika-retorika baru yang dapat memanaskan situasi.

Harga emas untuk pengiriman Desember turun US$3,6 (-0,28%) menjadi US$1.290,40 per ounce.
Harga emas di pasar spot turun 0,55% menjadi US$1.281,75 per ounce.
(AFP, CNBC, Reuters)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar