Selasa, 15 Agustus 2017

Morning Update IPOT 15 Agustus 2017

Market Wrap
Indeks di bursa saham Wall Street awal pekan ditutup menguat seiring dengan meredanya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dengan Korea Utara. Dow Jones ditutup naik 135 poin (+0,62%) di level 21.993, S&P 500 ditutup positif +24 poin (+1,00%) di level 2.466, Nasdaq mencatatkan penguatan +83 poin (+1,34%) di level 6.340. Pagi ini bursa Asia dibuka di zona hijau, sementara itu nilai tukar rupiah dibuka menguat +1 poin (+0,01%) di level 13.348.
Technical Ideas
Menguatnya indeks di bursa saham Wall Street di tengah pelemahan pada harga minyak mentah dan komoditas lainnya diprediksi membawa indeks harga saham gabungan bergerak bervariasi cenderung menguat. IHSG diperkirakan berada pada rentang support di level 5.770 denganresistance di 5.830. Pergerakan aliran dana investor asing menjadi salah satu poin yang bisa dicermati, mengingat investor asing masih mendominasi pergerakan IHSG. Beberapa saham yang bisa dicermati antara lain:
·          ASRI (Spec BuyTPRp356Support: Rp346)
·          PWON (Spec BuyTPRp670SupportRp620)
·          SILO (SoS, TP: Rp10.500-10.625Support: Rp10.250)
·          UNTR (Spec BuyTP: Rp30.200Support: Rp29.600)
                                                              
News Highlight
PT Bukit Asam Tbk (PTBAbakal mengejar efisiensi. Salah satu caranya dengan mengurangi ketergantungan kontrak jasa penambangan dari PT Pamapersada Nusantara. Untuk kontrak jasa penambangan, mulai saat ini PTBA bakal memfokuskan kontrak penambangan pada cucu usahanya, PT Satria Bahana Sarana. Orias Petrus Moedak, Direktur Keuangan PTBA mengatakan, strategi dari sisi pengeluaran untuk operasi tambang tidak berkurang dengan dijalankannya strategi tersebut. Ke depan, efisiensi yang diperoleh tentunya bakal terus meningkat. Sebab, tidak menutup kemungkinan porsi operasional penambangan untuk Satria Bahana Sarana bakal terus meningkat.

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) bisa segera mengeksekusi rencana sekuritisasi aset. Hal ini menyusul telah diterbitkannya surat pernyataan efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait penerbitan tiga instrumen pendanaan di sektor infrastruktur. Sekuritisasi aset yang dilakukan nanti akan menggunakan skema Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA). Melalui sekuritisasi aset itu, JSMR bakal meraup dana segar Rp 2 triliun. Adapun aset yang disekuritisasi adalah ruas tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Dana yang diperoleh akan kembali digunakan JSMR untuk modal ekspansi jalan tol lainnya. Tahun ini, JSMR berencana menambah enam ruas tol baru sepanjang 210 kilometer (km). Perusahaan mengalokasikan capex hingga Rp 31 triliun untuk memuluskan ekspansi tersebut.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan penaikan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 188,62% menjadi US$105,29 juta pada semester I/2017 dibandingkan dengan US$36,48 juta pada semester I/2016. Dalam laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (11/8/2017), menunjukkan penaikan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk didorong dengan meningkatnya pendapatan bersih sebanyak 22,85% dari US$609,48 juta pada semester I/2016 menjadi US$748,78 juta pada semester I/2017. Kendati demikian beban pokok penjualan juga mengalami kenaikan 8,76% menjadi US$536,24 juta pada semester I/2017 dari US$493,06 juta pada semester I/2016. Alhasil, laba kotor melonjak 82,58% menjadi US$212,54 juta pada paruh pertama tahun ini dari US$116,41 juta pada paruh pertama tahun lalu.

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) akan melepas maksimal 1,15 miliar saham baru dalam aksi penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue di harga pelaksanaan antara Rp1.200 hingga Rp1.300 per saham. Manajemen perseroan mengungkapkan bahwa rasio HMETD masih akan ditetapkan kemudian, tetapi dengan indikasi bahwa rasio tersebut tidak akan mengakibatkan jumlah saham baru yang akan dikeluarkan dan tingkat dilusi melebihi dari ketentuan maksimum tersebut. Manajemen mengungkapkan, seluruh dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini akan dipergunakan perseroan untuk rencana pengembangan fasilitas produksi untuk lima tahun mendatang. Fasilitas produksi yang dimaksud antara lain berupa pembangunan sekitar 4-6 pabrik baru di Jawa, Sumatra, Kalimantan, atau Filipina serta penambahan lini produksi untuk roti dan kue di pabrik-pabrik yang ada sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar