Jumat, 25 Agustus 2017

Morning Update 25 Agustus 2017

Market Wrap

Indeks di bursa saham Wall Street pada hari Kamis ditutup melemah terbatas meskipun sempat tertekan selama awal perdagangan dipicu oleh penantian investor pada hasil simposium bank sentral di Jackson Hole untuk membahas kebijakan moneter global. Kenaikan saham sektor retail berhasil memberikan sentimen positif setelah rilis data laporan keuangan perusahaan mencatatkan pendapatan yang tidak terlalu buruk. Dow Jones ditutup turun -28 poin (-0,13%) di level 21.783, S&P 500 mencatatkan pelemahan -5 poin (-0,21%) di level 2.439, Nasdaq berakhir negatif -7 poin (-0,11%) di level 6.271. Pagi ini bursa Asia dibuka di bervariasi, sementara itu nilai tukar rupiah dibuka menguat +5 poin (+0,04%) di level 13.341.

Technical Ideas

Melemahnya indeks di bursa saham Wall Street seiring dengan penurunan harga minyak mentah diprediksi membawa indeks harga saham gabungan bergerak bervariasi cenderung melemah. IHSG diperkirakan berada pada rentang support di level 5.865 dengan resistance di 5.925. Pergerakan aliran dana investor asing menjadi salah satu poin yang bisa dicermati, mengingat investor asing masih mendominasi pergerakan IHSG. Beberapa saham yang bisa dicermati antara lain:

·          ARO (SoS, TP: Rp1.995, Support: Rp1.925)
·          TBIG (Spec Buy, TP: Rp6.925, Support: Rp6.675)
·          ANTM (SoS, TP: Rp755, Support: Rp725)
·          CPIN (BoW, Resist: Rp2.870, Support: Rp2.800)
                                                              
News Highlight

PT United Tractor Tbk (UNTR) kembali melakukan revisi atas target penjualan alat beratnya. Hal ini dilakukan menyusul terus meningkatnya penjualan Komatsu dari anak usaha PT Astra International tbk (ASII) tersebut. Ini merupakan kali kedua UNTR merevisi target penjualannya. Sebelumnya, perusahaan punya target untuk menjual 2.700 unit Komatsu hingga akhir tahun lalu. Khusus di bulan Juli, penjualan Komatsu sebesar 310 unit, meningkat sekitar 18% dibanding penjualan Juni yang sebesar 263 unit. Kembali kondusifnya industri batubara membuat permintaan alat berat, termasuk Komatsu terus meningkat.

PT XL Axiata Tbk (EXCL) resmi meninggalkan bisnis e-commerce. Operator telekomunikasi asal Malaysia ini akhirnya menjual seluruh kepemilikan sahamnya di PT XL Planet, pengelola situs belanja online Elevenia. EXCL telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk menjual seluruh kepemilikan sahamnya di perusahaan kongsian dengan SK Planet Global Holdings Pte Ltd tersebut. EXCL meyakini penjualan kepemilikannya di Elevenia bisa berdampak positif ke kinerja. Hasil penjualan tersebut bisa digunakan untuk membagi keuntungan ke pemegang saham dan mengoptimalkan layanan ke pelanggan. Selain itu, penjualan ini bisa mengurangi potensi kerugian yang mungkin timbul dari e-commerce.
                                                                                                                                                                                                     
PT Timah Tbk (TINS) merealisasikan belanja modal sebanyak 40% sampai saat ini dari rencana anggaran Rp2,6 triliun sepanjang 2017. Direktur Keuangan Timah Emil Ermindra mengatakan belanja modal itu akan difokuskan untuk pengadaan kapal isap produksi (KIP) baru, peningkatan kapasitas smelter dan pembiayaan ekspolorasi. Emil mengatakan pihaknya berencana untuk membeli 4-6 kapal isap produksi. Menurutnya, terdapat dua pilihan untuk menambah kapal tersebut yaitu membeli atau membuat sendiri. Dari anggaran belanja Rp2,6 triliun tersebut, Rp2,3 triliun di antaranya untuk belanja modal induk usaha dan sisanya untuk anak usaha.

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) membukukan kontrak baru Rp3,3 triliun sepanjang Januari-Juli 2017 atau 47% dari target Rp7 triliun sepanjang tahun ini. Sekretaris Perusahaan Wika Beton Yuherni mengatakan kontrak baru itu berasal dari sejumlah proyek seperti kereta ringan (LRT) Jakarta berupa girder dan bantalan jalan rel senilai Rp139 miliar. Kontrak lainnya berasal dari tambahan pracetak untuk proyek jalan tol ruas Porong-Gempol Rp106 miliar. Seperti diketahui, target kontrak baru Rp7 triliun itu merupakan target baru setelah revisi atau meningkat dibandingkan dengan Rp6,2 triliun target sebelumnya. Target itu direvisi karena perusahaan memperkirakan akan mendapatkan lebih banyak kontrak pada 2017. Salah satu proyek besar yang mendapatkan pasokan beton dari perusahaan adalah jembatan simpang susun Semanggi di Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar