Jumat, 11 Agustus 2017

Morning Update IPOT 11 Agustus 2017

Market Wrap
Indeks di bursa saham Wall Street hari Kamis ditutup melemah ditengah ketegangan antara Amerika Serikat dengan Korea Utara yang semakin memanas. Dow Jones ditutup turun -204 poin (-0,93%) di level 21.844, S&P 500 ditutup koreksi -36 poin (-1,45%) di level 2.438, Nasdaq ditutup negatif -135 poin (-2,13%) di level 6.217. Pagi ini bursa Asia dibuka di zona merah, sementara itu nilai tukar rupiah dibuka melemah -35 poin (-0,26%) di level 13.368.
Technical Ideas
Melemahnya indeks di bursa saham Wall Street seiring dengan pelemahan pada harga minyak mentah serta nilai tukar rupiah diprediksi membawa indeks harga saham gabungan bergerak bervariasi cenderung melemah. IHSG diperkirakan berada pada rentang support di level 5.800 dengan resistance di 5.850. Pergerakan aliran dana investor asing menjadi salah satu poin yang bisa dicermati, mengingat investor asing masih mendominasi pergerakan IHSG. Beberapa saham yang bisa dicermati antara lain:
·          ADRO (Spec Buy, TP: Rp1.885, Support: Rp1.815)
·          SMBR (Spec Buy, TP: Rp3.190, Support: Rp3.090)
·          BEST (Spec Buy, TP: Rp310, Support: Rp302)
·          INAF (Spec Buy, TP: Rp2.780, Support: Rp2.500)
                                                              
News Highlight
PT Indosat Tbk (ISAT) mampu mencatat laba bersih yang lebih baik. kenaikan laba bersih ISAT mencapai 83% year on year (yoy) menjadi Rp 784,21 miliar dari yang sebelumnya Rp 428,07 miliar. Kenaikan laba bersih itu tak lepas dari kenaikan pendapatan ISAT sebesar 8% jadi Rp 15,11 triliun dari sebelumnya Rp 13,94 triliun. Pada saat yang bersamaan, ISAT mampu memotong biaya pemasaran. Hal ini terlihat dari turunnya beban pemasaran sebesar 11% menjadi Rp 593,37 miliar. Jika ditotal, beban pokok ISAT sejatinya naik 5% yoy jadi Rp 12,86 triliun. Tapi, dengan efisiensi pemasaran tersebut, porsi beban pokok terhadap pendapatan ISAT justru turun jadi 85% pada semester I tahun ini dari sebelumnya 87% di semester I 2016.
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) juga meminati ruas tol yang bakal dilepas PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). Agus Setiawan, Sekretaris Perusahaan JSMR mengatakan, pihaknya akan fokus pada ruas tol Trans Jawa ketika ambil bagian dalam proses jual beli tersebut. Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) juga menyatakan minat membeli ruas tol Trans Jawa milik Waskita. Manajemen Jasa Marga beralasan, ruas Trans Jawa masih menjadi yang paling tinggi dari segi traffic. Trans Jawa merupakan koridor yang strategis sekaligus menjadi urat nadi pertumbuhan ekonomi. Sementara, JSMR tahun ini menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 31,5 triliun. Sebagian besar capex tersebut akan digunakan untuk menambah portofolio jalan tol.
PT Astra International Tbk (ASII) sudah menyatakan minatnya untuk ambil bagian dalam rencana penjualan ruas tol milik Waskita. Seperti diketahui, WSKT akan mendivestasi 9 ruas tol miliknya. Prosesnya akan segera dilakukan bulan ini dan berakhir pada September mendatang. Bukan tanpa alasan ASII hanya fokus pada Trans Jawa. banyak kajian yang menjadi keputusan untuk mengakuisisi ruas tol. ASII punya anggaran Rp 2,6 triliun untuk menggarap proyek jalan tol. Sekitar 50% -nya sudah terserap selama semester I 2017. Namun, manajemen belum bisa merinci apakah investasi untuk akuisisi ruas tol Trans Jawa akan menggunakan anggaran tersebut atau justru diluar.                                                                                             
PT Salim Invomas Pratama Tbk (SIMP) bakal memulai pembangunan pabrik pengolahan bijih kakao di Purwakarta, Jawa Barat dengan nilai investasi sekitar US$60 juta pada Oktober 2017. Direktur Salim Ivomas Pratama Tan Agustinus Dermawan menuturkan perseroan telah membentuk joint venture dengan perusahaan asal Jepang, Daito Cacao Co. Ltd. pada Februari 2017. Kolaborasi itu menghasilkan PT Indoagri Daitocacao yang akan membangun pabrik pengolahan bijih kakao di Purwakarta, Jawa Barat. Menurutnya, kapasitas pabrik senilai US$60 juta itu masih dihitung oleh Daito Cacao sebagai pelaksana teknis pembangunan pabrik. Adapun mayoritas produknya akan dipasarkan di dalam negeri. Pasalnya, industri makanan domestik sedang bertumbuh.

                                                                                                                                                                                                                                                         Akses full report di : http://ipot.id/?g=r/e/3c3az2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar