Rabu, 06 September 2017

Market Brief: Global Terjungkal, Ganjal Peluang Laju IHSG

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Rabu (6/9) dibuka serempak melorot, melanjutkan tren kejatuhan indeks di bursa saham AS dan pelemahan di Eropa, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik Korea Utara-AS yang merontokkan indeks dolar AS dan mendongkrak harga emas dan minyak.

Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200 Australia sebesar 0,48%, dipimpin kejatuhan harga saham sektor keuangan sebesar 1,53%.  Kejatuhan indeks berlanjut, anjlok 0,55% (-31,23 poin) ke level 5,675,00 pada pukul 8:20 WIB.

Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang meluncur turun 0,39% (-75,26 poin) ke posisi 19.310,55, setelah dibuka melemah 0,23% di tengah kenaikan tajam nilai tukar yen terhadap dolar AS, ke level tertinggi sejak pertengahan April lalu. Indeks Kospi, Korea Selatan juga dibuka turun 0,27% dan berlanjut menyusut 0,24% menjadi 2.321,03.

Melanjutkan tren penurunan global, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka turun 0,25% ke level 27.671,56 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China melorot 0,35 ke posisi 3.372,43.

Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dihadapkan pada tren penurunan indeks saham global dan regional, setelah kemarin berhasil keluar dari tekanan pelemahan dengan mengakhiri perdagangan di zona hijau, naik 0.28% di level 5829.979, Ssejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini masih berpotensi menguat dengan bergerak di rentang konsolidasi wajar. Secara teknikal, beberapa indikator memperlihatkan adanya pola bullish conntunuation di area oversold, sehingga berpeluang melanjutkan kenaikan.

Amerika Serikat dan Eropa

Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi  tadi berakhir terpuruk, setelah mengakhiri libur panjang akhir pekan, terpengaruh oleh ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea pasca uji coba nuklir Korut, Minggu lalu. Ketegangan tersebut diperuncing dengan pernyataan dubes Korut di PBB bahwa keberhasilan uji coba bom hidrogen tersebut adalah “paket hadiah yang khusus ditujukan kepada AS.” Analis mengatakan, para investor sibuk menghindari risiko, karena tidak ada laporan data maupun laba yang benar-benar fundamental untuk menggerakkan pasar. Kejatuhan indeks saham Wall Street juga dipicu oleh perselisihan di Washington terkait anggaran AS dan plafon utang federal. Ancaman datangnya badai baru setelah hantaman Bada Harvey, ikut mendorong investor untuk beralih ke aset safe havens

Indeks Dow Jones Industrial Average longsor 1,07% (-234,25 poin) ke level 21.753,31.
Standard&Poor’s 500 terpangkas 0,76% (-18,7 poin) menjadi 2.457,85.
Nasdaq Composite rontok 0,93% (-59,76 poin) ke posisi 6.375,57.

Harga ETF saham Indonesia (EIDO) di New York Stocks Exchange turun 1,96% menjadi US$26,55.

Bursa saham utama Eropa tadi malam juga berakhir cenderung melemah, tdengan hanya mennyisakan indeks DAX 30 Jerman di zona hijau. Indeks tertekan oleh pelemahan sektor finansial di tengah berlanjutnya kekhawatiran seputar isu Korea Utara, dan munculnya  sikap waspada jelang rapat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB), Kamis besok. Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,13% dipimpin kejatuhan harga saham sektor keuangan sebesar 1,6% ke level terendah dalam sekitar 10 pekan, dan penurunan sektor otomotif sebesar 0,89%. ECB diperkirakan akan mengumumkan skema pembelian obligasi senilai 2 triliun euro (US$2,38 triliun) menjelang akhir tahun ini. Penundaan pencabutan stimulus pembelian obligasi dinilai akan merugikan bank.

FTSE 100 London melorot 0,52% (-38,55 poin) ke level 7.372,92.
DAX 30 Frankfurt menguat 0,18% (21,50 poin) di posisi 12.123,71.
CAC 40 Paris turun 0,34% (-17,41 poin) menjadi 5.086,56.

Nilai Tukar Dolar AS

Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York, pagi tadi turun tajam di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Korut-AS. Investor meningkatkan eksposur mereka terhadap mata uang safe haven seperti yen dan franc Swiss, menanggapi pidato duta besar Korut di PBB yang menyatakan bahwa keberhasilan Pyongyang melakukan uji coba bom hidrogen merupakan, “paket hadiah yang dialamatkan hanya kepada AS.” Pasar juga bereaksi negatif terhadap pernyataaan pejabat The Fed yang mengatakan bahwa, “angka inflasi AS masih di bawah target”, sehingga menimbulkan keraguan pasar akan kemungkinan kenaikan suku bunga pada tahun ini. Indeks Dolar AS, yang mengukur kurs greenback terhadap enam mata uang negara maju turun 0,41 persen menjadi 92,252.

Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

CurrencyValueChange% ChangeTime (ET)
Euro (EUR-USD)1.19230.0009+0.08%6:52 PM
Poundsterling (GBP-USD)1.30430.001+0.08%6:52 PM
Yen (USD-JPY)108.53-0.28-0.26%6:52 PM
Yuan (USD-CNY)6.53880.0079+0.12%11:26 AM
Rupiah (USD-IDR)13,337.50-1.00-0.01%4:59 AM
Sumber : Bloomberg.com, 5/9/2017 (ET)

Komoditas 

Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi tadi bergerak menguat dan ditutup dengan membukukan kenaikan tajam, di tengah pelemahan indeks dolar AS. Sebagian besar kilang minyak AS yang berhenti operasi karena hantaman Badai Harvei, mulai beroperasi kembali sehingga meningkatkan permintaan akan minyak mentah. Menteri Perminyakan Iran mengatakan, pembicaraan tidak resmi sejumlah negara penghasil besar minyak tentang perpanjangan pemangkasan produksi masih terus berlangsung, dengan memperhatikan investori minyak mentah dunia yang tetap tinggi.

Harga minyak WTI untuk penyerahan Oktober, naik US$1,52 (3,2%) menjadi US$48,81 per barel.
Harga minyak Brent untuk pengiriman November, naik US$1,14 (2,2%) menjadi US$53,48 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi  tadi juga berakhir menguat, melesat lebih dari 1 persen ke level tertinggi dalam setahun terakhir, merespon meningkatnya ketegangan geopolitik Korut-AS. Investor banyak memburu emas sebaagai aset safe havens. Kejatuhan indeks dolar indeks saham AS, serta ketidakpastian kebijakan ekonomi Gedung Putih ikut mendorong kenaikan harga emas.

Harga emas untuk pengiriman Desember naik US$14,1 (1.06%) menjadi US$1.344,5 per ounce.
Harga emas di pasar spot naik 0,51% menjadi US$1.341,08 per ounce. (AFP, CNBC, Reuters)
 
www.ipotnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar