Rabu, 06 September 2017

Morning Update IPOT 6 September 2017

Market Wrap

Indeks di bursa saham Wall Street ditutup melemah pada perdagangan hari selasa dipicu ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dengan Korea Utara yang semakin memanas. Dow Jones ditutup turun -234 poin (-1,07%) di level 21.753, S&P 500 tercatat koreksi -18 poin (-0,75%) di level 2.458, Nasdaq berakhir negatif -59 poin (-0,93%) di level 6.375. Pagi ini bursa Asia dibuka di di zona merah, sementara itu nilai tukar rupiah dibuka menguat  +1 poin (+0,01%) di level 13.337.

Technical Ideas

Melemahnya indeks di bursa saham Global dan Regional diprediksi memberikan sentimen negatif, di sisi lain kenaikan harga komoditas diperkirakan menjadi katalis positif hari ini. IHSG diproyeksikan berada pada rentang support di level 5.800 dengan resistance di 5.860. Pergerakan aliran dana investor asing menjadi salah satu poin yang bisa dicermati, mengingat investor asing masih mendominasi pergerakan IHSG. Beberapa saham yang bisa dicermati antara lain:

·          BBNI (Spec Buy, TP: Rp7.300, Support: Rp7.150)
·          ANTM (Spec Buy, TP: Rp730, Support: Rp690)
·          BDMN (Spec Buy, TP: Rp5.425, Support: Rp5.150)
·          AALI (Spec Buy, TP: Rp15.000, Support: Rp14.700)
                                                              
News Highlight

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) sepanjang semester I 2017 mengalami penurunan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Selasa (5/9), laba bersih perusahaan turun 4% jadi Rp 1,27 triliun dari sebelumnya Rp 1,32 triliun. Tekanan sudah terasa dari sisi pemasukan perusahaan. Pendapatan perusahaan menara tersebut tercatat Rp 2,64 triliun, naik 9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,42 triliun. Namun, beban pokok melonjak 19% menjadi Rp 379,47 miliar dari sebelumnya Rp 317,04 miliar. Sehingga, porsi beban pokok terhadap pendapatan naik masing-masing jadi 14% per semester I 2017 dari sebelumnya 13% per semester I 2016.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memperkirakan laba perusahaan mencapai US$150 juta pada akhir 2017. Direktur Keuangan PGN Nusantara Suryono mengatakan pihaknya sedang menghadapi banyak kendala. Penjelasan itu disampaikan dalam konteks pembahasan besaran dividen yang akan dibayarkan oleh BUMN kepada negara dari tahun buku 2017. Menurutnya, kinerja perusahaan per semester I/2017 di bawah target. Seperti diketahui, PGN baru saja menerbitkan laporan keuangan per 30 Juni 2017 pada akhir pekan lalu setelah perusahaan melakukan penelahaan terbatas. Perusahaan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$50,28 juta.
                                                                                                                                                                                                      
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan fokus memuluskan rencana pembiayaan ekspansi tahun ini. Pasalnya, pembangunan sejumlah jalan tol memang membutuhkan dana besar. Ada dua aksi korporasi yang menjadi fokus JSMR, yakni global bond dan project bond. Dalam project bond yang sedang dalam proses OJK, JSMR akan menawarkan tol JORR W2. Pengelola ruas ini adalah PT Marga Lingkar Jakarta. "Kami lagi koordinasi itu. Ini project bond adalah obligasi, bukan JSMR yang mengeluarkan, tapi proyeknya. Proyek yang kita pilih adalah JORR W2," ungkap Desi. Pihaknya berharap, baik global bond maupun project bond dapat selesai tahun ini. Menurutnya, dalam pembangunan jalan tol merupakan proyek investment cost. Dalam awal mula operasional tol, margin akan cenderung negatif.
                                                                                                                                      
Akses full report di : http://ipot.id/?g=r/e/3c3bpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar