Senin, 04 September 2017

Market Brief: Isu Bom Korut Hantam (Lagi) Bursa Asia, Tekan Potensi Rebound IHSG

Ipotnews - Awali pekan ini, Senin (4/9), bursa saham Asia dibuka serempak melorot, tertekan oleh meningkatnya kembali ketegangan geopolitik di Semanjung Korea, pasca serangkaian percobaan bom hidrogen Korea Selatan, akhir pekan kemarin.

Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,32% yang diwarnai penurunan indeks hampir di semua sektor. Harga saham keuangan anjlok 0,51% namun harga saham pertambangan emas mencatatkan kenaikan. Pe,emahan indeks berlnajut turun 0,50% (-28,39 poin) ke level 5.696,20 pada pukul 8:20 WIB.

Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang meluncur turun 0,70% (-137,60 poin) ke posisi 19.553,87, setelah dibuka melorot 0,44%, terpengaruh kejatuhan indeks dolar AS hingga 0,4% pada pembukaan pasar uang Asia. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka terjerembab 0,88% dan berlanjut merosot 0,84% (-19,79 poin) di level 2.337,90.

Tekanan pelemahan Asia berlanjut, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka turun 0,26% ke level 27.881,71, pada pukul 8:35 WIB. Namun Indeks Shanghai Composite, China menguat 0,08% di posisi 3.369,72.

Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dihadapkan pada tren pelemahan indeks di bursa saham Asia, setelah gagal mencatatkan kenaikan pada penutupan sesi perdagangaan di hari terakhir Agustus dengan melemah 0,14%  level 5864.059. Sejumlah anlais memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini akan berusaha kembali ke zona hijau mencoba bullish trend ditopang rilis data inflasi hari ini. Secara teknikal, sejumlah indikator mengindikasikan, adanya potensi rebound di area jenuh beli, namun rentan terpengaruh tekanan sentimen negatif.

Tim Riset Indo Premier berpendapat, menguatnya indeks di bursa saham Wall Street seiring dengan kenaikan harga komoditas serta investor yang menanti rilis data ekonomi inflasi, diprediksi membawa indeks harga saham gabungan bergerak bervariasi cenderung melemah. IHSG diperkirakan berada pada rentang support di level 5.890 dengan resistance di 5.940. Pergerakan aliran dana investor asing masih mendominasi pergerakan IHSG.

Beberapa saham yang bisa dicermati antara lain: ASII [ASII 7,875 0 (+0,0%)] (Spec Buy, TP: Rp7.925, Support: Rp7.800), BMRI [BMRI 13,100 0 (+0,0%)] (Spec Buy, TP: Rp13.225, Support: Rp13.000), ICBP [ICBP 8,725 75 (+0,9%)] (Spec Buy, TP: Rp8.800, Support: Rp8.650), JSMR [JSMR 5,825 50 (+0,9%)] (SoS, TP: Rp5.900, Support: Rp5.750).

Amerika Serikat dan Eropa

Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup di zona hijau, diwarnai laporan data lapangan kerja AS yang lebih rendah dari perkiraan. Badan Statistik AS yang merilis data resmi lapangan kerja AS periode Agustus bertambah 156 ribu lapangan kerja, di bawah konsensus para analis yang memperkirakan tambahan sebanyak 180 ribu lapangan kerja.  Tingkat upah secara tahunan naik 2,5 persen, namun lebih kecil dari perkiraan. Selama pekan lalu indeks saham Wall Street solid menguat dibansing pekan sebelumnya. Dow Jones naik 0,8 persen, S&P 500 naik 1,3 persen dan Nasdaq menguat 2,7 persen secara mingguan.

Dow Jones Industrial Average naik 0,18% (39,46 poin) ke level 21.987,56.
Standard&Poor’s menguat 0,20% (4,90 poin) ke posisi 2476,55.
Nasdag Composite bertambah 0,10% (6,67 poin) menjadi 6435,33.


Harga ETF saham Indonesia (EIDO) di New York Stocks Exchange naik 0,74% menjadi US$27,08.

Bursa saham utama Eropa akhir pekan lalu juga ditutup menguat, menyambut rilis sejumlah data, termasuk data tenaga kerja AS. Indeks European Stoxx 600 melaju 0,67% dengan menempatkan semua indeks sektoral di zona hijau, naik 0,2% dibanding pekan sebelumnya. Harga saham media muncul sebagai salah satu sektor berkinerja terbaik, diikuti sektor pertambangan dasar, dan teknologi. Rilis angka PMI manufaktur Inggris periode Agustus mencapai 56,9, tertinggi selama empat bulan terakhir, mengalahkan ekspektasi. Sedangkan angka PMI manufaktur zona euro mencapai 57,4.

FTSE 100 London naik 0,11% (7,88 poin) menjadi 7.438,50.
DAX 30 Frankfurt melaju 0,72% (86,80 poin) ke level 12.142,64.
CAC 40 Paris melesat 0,74% (37,67 poin) ke posisi 5.123,26.


Nilai Tukar Dolar AS

Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York, akhir pekan lalu di tutup cenderung menguat, didukung rilis data tenaga kerja AS. Total data penggajian di sektor non pertanian naik sebesar 156 ribu, lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 180.000, dan tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4,4 persen. Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga di Desember hanya 37,3 persen, menurut versi FedWatch CME Group. Pasar secara luas memperkirakan Federal Reserve AS akan mulai mengurangi neraca keuangannya senilai US$4,5 triliun bulan ini. Indeks dolar AS, yang mengukur kurs greenback terhadap enam mata uang negara maju naik 0,16 persen pada 92,814.


Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency
Value
Change
% Change
Euro (EUR-USD)
1.1860
-0.0050
-0.42%
Poundsterling (GBP-USD)
1.2951
0.0021
+0.16%
Yen (USD-JPY)
110.25
0.27
+0.25%
Yuan (USD-CNY)
6.5584
-0.0317
-0.48%
Rupiah (USD-IDR)
13,317.50
-24.50
-0.18%
Sumber : Bloomberg.com, 1/9/2017 (ET)

Komoditas

Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges akhir pekan lalu ditutup melemah, namun ditandai meredanya tekanan pelemahan. Fasilitas kilang di sepanjang pantai Teluk AS, yang sempat menghentikan operasi kapasitas kilang sebanyak 4,4 juta barel per hari karena hantaman badai Harvey, mulai bekerja kembali. Data Baker Hughes menunjukkan, jumlah anjungan minyak AS yang beroperasi hingga akhie pekan lalu, bertahan sebanyak 759 rig, naamun naik 352 rig dibanding tahun lalu. Hasil survei Reuters mengindikasikan output minyak OPEC periode Agustus turun 170.000 barel per hari dari level tertinggi 2017.

Harga minyak WTI untuk penyerahan Oktober turun 8 sen menjadi US$47,15 per barel.
Harga minyak Brent untuk pengiriman Oktober turun US$1,52 menjadi US$52,38 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange akhir pekan lalu ditutup dengan mencatatkan kenaikan tajam, ke level tertinggi selama 9,5 bulan terakhir. Kenaikan harga emas didukung oleh rilis data pertumbuhan pekerjaan non pertanian AS yang lebih lambat dari perkiraan sehingga sempat menekan indeks dolar AS. Rata-rata pendapatan rumah tangga AS perjam di periode Agustus turun 3 sen aatau sekitar 0,1 persen, melemahkan ekspektasi akan kenaikan suku bunga The Fed..

Harga emas untuk pengiriman Desember naik US$8,20 (0,62%) menjadi USD1.330,40 per ounce.
Harga emas di pasar spot naik 0,22% menjadi US$1.323,97 per ounce. (AFP, CNBC, Reuters)


https://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Market_Brief__Isu_Bom_Korut_Hantam_(Lagi)_Bursa_Asia__Tekan_Potensi_Rebound_IHSG&level2=newsandopinion&id=5121799&img=level1_topnews_1&urlImage=ihsg-1-bisnis%20indonesia.jpg#.Way-HDUlHcc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar