Rabu, 13 September 2017

Morning Update IPOT 13 September 2017

Market Wrap

Indeks di bursa saham Wall Street ditutup menguat dipicu oleh kenaikan imbal hasil treasury membuat saham sektor perbankan menarik serta Investor juga mencermati pernyataan menteri keuangan AS mengenai reformasi pajak yang rencananya akan diterapkan akhir tahun ini. Dow Jones ditutup positif +61 poin (+0,28%) di level 22.119, S&P 500 mencatatkan kenaikan +8 poin (+0,34%) di level 2.496, Nasdaq berakhir menguat +22 poin (+0,34%) di level 6.454. Pagi ini bursa Asia dibuka di di zona hijau, sementara itu nilai tukar rupiah dibuka melemah -11 poin (-0,08%) di level 13.210.

Technical Ideas

Menguatnya indeks di bursa saham Global dan Regional serta harga komoditas dunia diprediksi membawa indeks harga saham gabungan bergerak menguat. IHSG diprediksi berada pada rentang support di level 5.845 dengan resistance di 5.900. Pergerakan aliran dana investor asing menjadi salah satu poin yang bisa dicermati, mengingat investor asing masih mendominasi pergerakan IHSG. Beberapa saham yang bisa dicermati antara lain:

·          BBTN (Spec Buy, TP: Rp3.080, Support: Rp2.940)
·          ANTM (BoW, Resist: Rp695, Support: Rp665)
·          BJBR (Spec Buy, TP: Rp2.620, Support: Rp2.500)
·          SIMP (SoS, TP: Rp520, Support: Rp500)
                                                              
News Highlight

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menyatakan tahun ini ingin mengembangkan platform digital e-commerce lewat Blanja.com. "Kami ingin fokus ke situ dulu, meskipun pertimbangan ke yang lain ada," terang Arif Prabowo Vice President Corporate Communication TLKM. Arif belum bisa menjabarkan bentuk platform perusahaan lain yang menjadi perhatian tersebut. Sebelumnya, dikabarkan TLKM juga ingin menambah platform baru. Selain itu, pihaknya juga tengah mempertimbangkan anak usaha yang dikabarkan akan masuk ke pasar modal. Diberitakan bahwa, PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel ingin masuk ke pasar modal.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) melihat prospek properti di luar Pulau Jawa justru masih lebih menarik dibanding Pulau Jawa. Perusahaan ini memproyeksi perolehan marketing sales tahun ini sebagian besar berasal dari luar Pulau Jawa. Tahun ini, CTRA menargetkan marketing sales Rp 8,5 triliun. Artinya, sekitar Rp 3,4 triliun berasal dari luar Pulau Jawa. Memang, portofolio properti CTRA tersebar luas. CTRA punya sekitar 75 proyek properti yang tersebar di 33 kota di Indonesia.
                                                                                                                                                                                 
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) belum mendapatkan kata sepakat dari mendivestasi 10 ruas jalan tol. M Choliq, Direktur Utama WSKT menyatakan, pihaknya sudah menetapkan tujuh ruas jalan tol Trans Jawa yang akan didivestasikan. Alasannya, tujuh ruas ini akan selesai dalam waktu kurang dari satu tahun. Tiga ruas akan selesai pada Desember 2017, sedangkan empat ruas lainnya akan selesai pada Mei 2018. Dia menyatakan, saat ini WSKT memiliki 18 ruas. Sebelumnya, WSKT menawarkan 10 ruas, namun kini skemanya WSKT akan menawarkan tujuh ruas. Meski belum ada investor strategis, Choliq menyatakan kejadian tersebut tidak akan mempengaruhi target WSKT sampai akhir tahun. Baik itu pendapatan, maupun laba bersih perusahaan.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) terus berusaha mengejar capaian pendapatan pra penjualannya. Perusahaan baru saja meluncurkan kluster hunian berteknologi Northwest Hill di CitraLand Surabaya, Selasa (12/9). Melalui proyek seluas 150 hektar itu perseroan berharap bisa mengejar ketertinggalannya di semester I 2017. Harun Hajadi, Direktur PT Ciputra Development Tbk mengatakan dalam penjualan kali ini CTRA berhasil mencatatkan rekor baru. Dalam waktu 6 jam perseroan berhasil menjual 680 unit dengan nilai transaksi lebih dari Rp 1,11 triliun. Harga rata-rata setiap unitnya sekitar Rp 1,6 miliar. Dengan penjualan tersebut, artinya CTRA mendapatkan tambahan perolehan pendapatan pra penjualan. Kalau pada akhir Agustus kemarin, perseroan baru mengantongi Rp 3,3 triliun maka kini capaian pra penjualannya meningkat menjadi Rp 4,41 triliun. Sepanjang tahun 2017 diharapkan pra penjualan bisa menembus angka Rp 8,5 triliun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar